Halontb.com – Detik-detik Proklamasi ke-80 di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8), kembali tercatat dalam sejarah bangsa sebagai momen sakral yang berlangsung khidmat, meriah, dan penuh makna. Di balik keagungan upacara tersebut, ada peran penting PT PLN (Persero) yang memastikan pasokan listrik tetap andal, tanpa gangguan sedikit pun sepanjang perayaan berlangsung.
Kepala Biro Umum Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden, Brigjen TNI Mulyadi, menyampaikan apresiasinya. “Kehadiran PLN memberi rasa aman. Dengan listrik yang terjaga, upacara berlangsung lancar, khidmat, dan sesuai harapan. PLN telah menjadi bagian penting dari suksesnya perayaan kemerdekaan ini,” ujar Mulyadi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa menjaga kelistrikan di HUT ke-80 RI adalah bentuk tanggung jawab moral PLN kepada bangsa. “Kami tidak hanya menyalurkan energi, tetapi juga semangat kebangsaan. Listrik yang menyala tanpa gangguan adalah wujud dedikasi PLN untuk memastikan kemerdekaan dirayakan dengan sempurna,” kata Darmawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak jauh hari, PLN melakukan persiapan matang. Masa siaga khusus kelistrikan di Jakarta ditetapkan sejak 1 Agustus. Uji coba sistem, simulasi beban, hingga pengecekan perangkat cadangan dilakukan menyeluruh. Sistem berlapis dipasang dengan dukungan 2 subsistem, 4 gardu induk, 4 penyulang, 8 unit UPS berkapasitas 3.200 kVA, serta generator total 8.000 kVA. Semua itu terhubung dengan sistem full automation yang diawasi dari Powerhouse PLN Kompleks Istana secara real time.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin, menambahkan bahwa keandalan sistem diperkuat oleh kesiapan 131 personel yang ditempatkan di tujuh titik siaga strategis. “Kami menjaga setiap detik dengan penuh konsentrasi. Semua komponen teknis diperiksa, personel siaga penuh 24 jam. Prinsipnya, listrik tidak boleh padam, sekecil apa pun risikonya,” tegas Andy.
Di balik kesuksesan upacara kenegaraan tersebut, kerja PLN menjadi bukti bahwa menjaga cahaya kemerdekaan bukan hanya soal teknologi kelistrikan, tetapi juga soal dedikasi, disiplin, dan semangat kebangsaan.






