Merayakan Kemerdekaan dengan Karya: PLN UIW NTB Bangun Ekonomi Lansia melalui Eco School Lentera

- Wartawan

Selasa, 12 Agustus 2025 - 03:12 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Posyandu Terpadu di Eco School Lentera Intergeneration, yang menggabungkan layanan kesehatan, edukasi, dan interaksi sosial lintas usia. (Foto: Dok. PLN)

Suasana Posyandu Terpadu di Eco School Lentera Intergeneration, yang menggabungkan layanan kesehatan, edukasi, dan interaksi sosial lintas usia. (Foto: Dok. PLN)

Halontb.com – Suasana Desa Jenggik, Kecamatan Terara, berbeda pada peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 kali ini. Bukan sekadar upacara bendera atau lomba rakyat, masyarakat di sini merayakan kemerdekaan dengan cara yang lebih bermakna: membuka jalan bagi para lansia untuk mandiri. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) menggandeng Eco School Lentera Intergeneration untuk memperkuat kemandirian ekonomi melalui bantuan 20 unit mesin jahit.

General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menegaskan bahwa esensi kemerdekaan tidak boleh berhenti pada peringatan simbolis. “Kemerdekaan sejati adalah kebebasan dari ketergantungan. Dengan mesin jahit ini, kami ingin para lansia tetap berdaya, tetap bisa berkarya, dan memiliki nilai ekonomi bagi dirinya serta keluarganya,” ujarnya.

Kegiatan penyerahan bantuan ini dirangkai dengan Posyandu Terpadu yang diikuti lebih dari 300 warga lintas usia. Uniknya, Posyandu di Eco School ini hadir dengan konsep intergenerasi, di mana layanan kesehatan disatukan dengan fasilitas edukasi dan ruang interaksi sosial. Ada pemeriksaan kesehatan, skrining gizi, hingga pojok baca dan ruang bermain anak. Konsep ini dirancang agar posyandu bukan sekadar layanan rutin, melainkan pusat aktivitas yang memupuk kebersamaan seluruh lapisan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Siti Aisyah, pengurus Eco School Lentera, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN. “Kami merasa terhormat karena PLN memberi ruang bagi para lansia untuk terus berkarya. Mesin jahit ini adalah hadiah istimewa di usia senja mereka,” ucapnya.

Romi Hidayat, selaku fasilitator, menambahkan bahwa Posyandu Terpadu telah berevolusi menjadi wadah pemberdayaan lintas usia. “Ini bukan sekadar tentang kesehatan. Di sini, masyarakat didorong untuk sehat, cerdas, sekaligus mandiri secara ekonomi,” tegasnya.

Acara yang dihadiri oleh Pemerintah Desa Jenggik, Kecamatan Terara, dan Dinas Kesehatan Lombok Timur ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak. Eco School Lentera Inter generation sendiri merupakan eco school ketiga yang dibangun PLN UIW NTB. Setelah sukses dengan dua eco school sebelumnya, model ini terbukti mampu menghadirkan solusi berbasis lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Bagi PLN, langkah kecil ini adalah bagian dari komitmen besar: menghadirkan energi bagi kehidupan, tidak hanya dalam bentuk listrik, tetapi juga energi sosial untuk membangun masyarakat yang lebih tangguh. Dan bagi warga Desa Jenggik, mesin jahit dan posyandu terpadu ini menjadi simbol baru: kemerdekaan adalah hak untuk terus berkarya, di usia berapapun.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Waktu Mepet, Satker PJN I NTB Pastikan Proyek IJD Puluhan Miliar Tuntas dan Tepat Sasaran
Dari Lombok untuk Indonesia: ICATEI 2025 Dorong Transisi Energi Bersih dan Berkelanjutan
Jalan Pesanggrahan–Kumbak Dibangun, Petani Lombok Barat Sambut Harapan Baru
Akses Ekonomi dan Wisata Lombok Timur Siap Terdongkrak, Tiga Proyek IJD Segera Dikebut
PLN Jaga Wajah Indonesia di Mata Dunia Lewat Keandalan Listrik MotoGP Mandalika 2025
PLN UIW NTB Tegaskan Komitmen Transisi Energi Melalui PLTS Sengkol
Dari Santong ke Masa Depan: PLN Pacu Akselerasi Energi Terbarukan di NTB
Bank NTB Syariah Buktikan Daya Saing, Catat Miliaran Transaksi di Ajang Literasi Keuangan

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru