Home / NTB

Jenazah Bayi Tersangkut di Pelabuhan: Ketika Duka Yuliana Bertabrakan dengan Aturan dan Ketidakmampuan

- Wartawan

Selasa, 8 April 2025 - 03:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bukan hanya tubuh mungil cucunya yang ia gendong, tapi juga beban sistem yang tak berpihak pada rakyat kecil. (Foto: Istimewa)

Bukan hanya tubuh mungil cucunya yang ia gendong, tapi juga beban sistem yang tak berpihak pada rakyat kecil. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Tubuh mungil bayi itu tak lagi bernyawa. Digendong sang nenek di kursi belakang mobil sewaan, jenazah itu menunggu perjalanan terakhirnya menuju Sumbawa Barat. Namun di Pelabuhan Kayangan, perjalanan itu tertahan. Bukan karena badai atau ombak, tapi karena aturan.

Yuliana (20), sang ibu, baru saja melahirkan bayi prematur di RSUP NTB. Kehamilannya berakhir tragis di usia 24 minggu lebih lima hari. Diagnosa Kematian Janin Dalam Rahim mengguncang dunianya. Saat bayi lahir pada 6 April dini hari, nyawa sudah tak ada. Beratnya hanya 650 gram. Tapi cobaan Yuliana baru dimulai.

Biaya pengantaran jenazah resmi mencapai Rp 2,6 juta. Tak terjangkau. Tak ditanggung BPJS. Maka, dengan luka yang belum sembuh dan air mata yang belum kering, keluarga menyewa transportasi online senilai Rp 407 ribu, membawa pulang jenazah tanpa ambulans.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Pelabuhan Kayangan, petugas menghentikan mereka. Regulasi melarang pengangkutan jenazah dengan mobil biasa. Jenazah pun harus menunggu lagi, kali ini bukan karena takdir, tapi karena sistem.

Aparat Polsek Kayangan yang terenyuh, akhirnya memfasilitasi ambulans dari Puskesmas Labuhan Lombok. Tapi luka sudah terukir. Keluarga miskin harus mengais belas kasih, bahkan untuk memakamkan buah hatinya.

Direktur RSUP NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra, menyebut dana sosial rumah sakit bisa digunakan untuk kasus seperti ini. Tapi Yuliana tak sempat tahu. Ketakutan jenazah bayi akan rusak membuat keluarga memutuskan segera pulang.

Ini bukan hanya kisah tentang kematian. Ini tentang sistem yang tak cukup cepat menjangkau yang paling membutuhkan. Di negeri ini, bahkan untuk membawa pulang jenazah anak sendiri, kemiskinan masih jadi penghalang.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kisruh Penutupan SPPG Montong Are 2: Kepala SPPG Sebut Anggaran Belum Turun, Yayasan Agniya Bantah Saldo Masih Rp297 Juta
Kursi Roda Bicara Lebih Lantang dari Janji: Dinsos Lobar Buktikan Aksi, Bukan Retorika
Kejari Mataram Hadir di Sekolah: Bangun Kesadaran Hukum Siswa Lewat Upacara dan Program “Jaksa Menjawab”
Pembangunan Inklusif NTB: Dari Irigasi hingga Samota, Pemerintah Tancap Gas Wujudkan Akses Merata
RSUD KLU Roboh di Tengah Gelombang Aksi: Direktur Mundur, Rakyat Menolak ‘Tambal Sulam’ Sistem Bobrok
Semarak Hultah akbar ke-90 NWDI di Anjani: Dari Jalan Sehat, Marathon, Pawai Sepeda Motor, Pawai Alegoris hingga Do’a untuk Bangsa
Pemuda Pancasila NTB Teguhkan Dukungan untuk Yapto: Empat Dekade Kiprah, Satu Semangat Pancasila
Meriah! Hultah NWDI ke-90 Hadirkan Jalan Sehat di Mataram dengan Doorprize 5 Paket Umrah

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 06:48 WITA

Terang Lombok Tengah di Malam Puncak, PLN Jadi Penjaga Cahaya Perayaan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 07:01 WITA

Mandalika Hijau, Indonesia Maju: PLN Bangun Ekosistem Energi Bersih Lewat GEaaS

Rabu, 29 Oktober 2025 - 07:01 WITA

PLN UIW NTB Terangi 136 Rumah Tak Mampu, Bukti Nyata Pemerataan Energi di Pulau Seribu Masjid

Rabu, 29 Oktober 2025 - 06:53 WITA

Energi untuk Negeri: PLN Nyalakan 1.285 Desa, Nyalakan Perubahan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 06:38 WITA

PLN Bagi Diskon 50% Tambah Daya Lewat Program OOTD, Momen HLN ke-80 Jadi Kado untuk Pelanggan

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:47 WITA

Gerakan Wakaf Difabel Berdaya: Arah Baru Ekonomi Sosial Syariah di NTB

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:42 WITA

‘Jadi Raja di Rumah Sendiri’: Strategi Baru Bank NTB Syariah Bangkitkan Sektor Riil

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:42 WITA

Estafet Kepemimpinan Tuntas: Nazaruddin Nahkodai Bank NTB Syariah Menuju Babak Baru Transformasi

Berita Terbaru