Halontb.com – Dalam upaya menjaga keandalan sistem kelistrikan di Pulau Sumbawa, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) melakukan pemeliharaan jaringan transmisi secara terencana. Melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Mataram, PLN melaksanakan pekerjaan penggantian enam unit isolator di Tower 137 pada ruas transmisi 150 kV Gardu Induk (GI) Labuhan – GI Empang, yang menjadi salah satu jalur utama penyaluran daya listrik ke wilayah tengah dan timur Sumbawa.
Pekerjaan yang berlangsung pada 3 November 2025 itu dilakukan secara hati-hati dengan pengawasan ketat dan penerapan standar keselamatan tinggi. Langkah tersebut diambil untuk mencegah potensi gangguan akibat penuaan peralatan sekaligus menjaga stabilitas sistem transmisi sepanjang 74 kilometer.
General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menegaskan bahwa pemeliharaan jaringan merupakan bagian penting dari strategi PLN menjaga mutu layanan dan memastikan pasokan listrik tetap andal. “Kami berkomitmen memastikan seluruh peralatan dalam kondisi prima. Sumbawa adalah wilayah dengan potensi besar di sektor industri, pariwisata, dan perikanan, sehingga pasokan listrik yang stabil menjadi prioritas,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Anung Hermawan, Manajer PLN UPT Mataram, pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh tenaga ahli berpengalaman dengan dukungan peralatan bertegangan tinggi yang memenuhi standar nasional. “Kami pastikan setiap langkah berjalan aman dan efisien. Pemeliharaan dilakukan tanpa mengganggu suplai listrik kepada pelanggan,” katanya.
Ruas transmisi Labuhan–Empang ini menyalurkan energi listrik bagi lebih dari 230 ribu pelanggan di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat, dengan beban puncak mencapai 160 MW. Selain menjaga keandalan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan aset transmisi menghadapi peningkatan permintaan listrik di masa depan.
Berdasarkan catatan PLN UIW NTB hingga triwulan III 2025, total panjang jaringan transmisi di NTB mencapai 1.297,4 kilometer sirkit, terdiri dari 24 gardu induk yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa. “Kami ingin memastikan listrik tidak hanya menyala, tetapi juga menjadi penggerak pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat NTB,” tutup Sri Heny dengan penuh optimisme.






