Dipilihnya Desa Danger sebagai Kampung Pancasila, karena memiliki sejarah pada masa penjajahan Belanda, dimana Jalur Danger merupakan momok bagi Belanda, karena disinilah markas BANTENG HITAM (Para Pejuang Sasak) yang dibuktikan dengan adanya monumen perjuangan Banteng Hitam di halaman Masjid “Nurul Jihad”. Danger Selatan sebagai markas perundingan mereka dalam menyusun kekuatan melawan penjajah. Karena ketakutan penjajah itulah nama Danger akhirnya dijadikan nama pemukiman dan dianggap berbahaya oleh penjajah.
Perlu diketahui nama-nama Veteran Desa Danger (Laskar Banteng Hitam) yang merupakan para pejuang kemerdekaan yang turut membebaskan Lombok Timur dari para penjajah sebagai berikut TGH. Mahsun, H. Misbah, H. Pahrudin, H. Masri, H. Sapoan, H. Sahrudin, Amaq Nursam, Amaq Masirah, Amaq Rat, Mahasiun.
Tampak hadir pada acara peresmian kampung Pancasila Kasi Log Korem 162/WB, Kolonel Arm Heri Bayu Widiatmoko, Dandim 1615/Lotim, Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, Kadis PMD Kab Lombok Timur, Drs. Sulamun Rahman, Wakapolres Lombok Timur, Kompol Raditia Suharta, S.I.K., Camat Masbagik, Agus Safandi, S.I.P., Kapolsek Masbagik, Iptu Ery Susanto. Kades Danger, Kaspul Hadi, S.H. ( Danrem 162/WB ).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Editor: Dewa Reza
Halaman : 1 2
















