Halontb.com – Demi memastikan operasional yang aman dan berkelanjutan, PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) dan Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT) menggelar inspeksi menyeluruh terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko. Kegiatan yang berlangsung pada 31 Januari hingga 3 Februari 2025 ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta memastikan kelestarian lingkungan di sekitar wilayah kerja panas bumi tersebut.
PLTP Mataloko merupakan salah satu proyek strategis PLN dalam mendukung transisi energi menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan. Untuk itu, PLN terus melakukan pengawasan ketat guna memastikan bahwa seluruh aspek keamanan kerja dan lingkungan tetap terjaga.
Dalam inspeksi ini, tim PLN melakukan berbagai pengecekan, mulai dari pemantauan ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja, pemasangan rambu-rambu keselamatan di area operasional, hingga pengelolaan limbah panas bumi yang sesuai dengan standar lingkungan hidup. PLN juga meninjau langsung dampak sosial di sekitar wilayah proyek dan mengevaluasi efektivitas program tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) yang telah dijalankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menegaskan bahwa PLN tidak hanya fokus pada penyediaan listrik, tetapi juga memastikan bahwa proses operasional berjalan dengan standar keamanan tinggi.
“Keselamatan pekerja dan masyarakat adalah prioritas utama kami. Dengan penerapan standar K3 yang ketat, kami ingin memastikan bahwa PLTP Mataloko dapat terus beroperasi tanpa risiko yang membahayakan,” ujar Eko.
Sementara itu, General Manager PLN UIP Nusra, Yasir, menyatakan bahwa pengawasan rutin seperti ini merupakan bagian dari upaya PLN dalam menciptakan pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan dan andal.

“PLTP Mataloko memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan energi di Nusa Tenggara. Oleh karena itu, kami memastikan bahwa seluruh prosedur keamanan diterapkan dengan maksimal agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang,” jelas Yasir.
Keamanan lingkungan juga menjadi perhatian utama PLN. Dalam operasionalnya, PLTP Mataloko telah menerapkan sistem pemantauan ketat untuk mengendalikan emisi gas serta mengelola limbah geothermal agar tidak mencemari ekosistem sekitar.
Ali Ashat, seorang peneliti geothermal dari Institut Teknologi Bandung, menjelaskan bahwa energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling aman jika dikelola dengan baik.
“Energi geothermal memiliki potensi luar biasa sebagai sumber energi berkelanjutan. Jika dikelola dengan benar, PLTP dapat memberikan pasokan listrik stabil tanpa merusak lingkungan sekitar,” ujar Ali.
Sebagai perusahaan yang mengedepankan aspek keselamatan, PLN telah membuktikan keberhasilannya dalam mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Sejak 2012, PLN telah sukses mengelola PLTP di Manggarai, NTT, dengan kapasitas 4 x 2,5 MW yang telah beroperasi lebih dari 2,9 juta jam tanpa kendala besar. Atas dedikasi tersebut, PLN bahkan meraih penghargaan Zero Accident dari Kementerian Tenaga Kerja RI, menegaskan bahwa keselamatan kerja menjadi prioritas utama perusahaan.
Dengan pengawasan berkelanjutan dan penerapan standar keselamatan ketat, PLN memastikan bahwa PLTP Mataloko tidak hanya memberikan manfaat energi bagi masyarakat, tetapi juga menjaga lingkungan dan keselamatan seluruh pekerja serta penduduk di sekitarnya.