Halontb.com – Di tengah tantangan perubahan iklim global, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) muncul sebagai salah satu wilayah pionir dalam membangun sistem energi bersih di Indonesia. PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB memainkan peran penting dengan memanfaatkan potensi energi matahari melalui pengembangan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) secara agresif dan terarah.
Langkah ini bukan semata pemenuhan target nasional, melainkan bagian dari ambisi NTB untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050, jauh lebih cepat dibandingkan garis waktu Indonesia secara umum. Kini, total kapasitas PLTS yang terpasang di Lombok telah menyentuh angka 22,42 MW, tersebar di sejumlah wilayah yang strategis dan berdekatan dengan pusat beban.
“PLTS bukan hanya solusi ramah lingkungan, tapi juga jalan menuju kemandirian energi. Kami ingin NTB menjadi provinsi hijau yang mampu memenuhi kebutuhan listriknya dengan sumber daya lokal,” ujar General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penggunaan PLTS memberikan keuntungan ganda: mengurangi emisi karbon sebesar 1,11 ton CO₂ per MWh dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Namun, tantangan tetap ada. Karena energi surya tidak stabil (intermiten), PLN menyiapkan infrastruktur pendukung berupa Battery Energy Storage System (BESS) untuk menjaga kontinuitas dan kualitas layanan.
PLN pun telah memproyeksikan pengembangan lebih lanjut dalam RUPTL 2025–2034 dengan target tambahan kapasitas pembangkit EBT di NTB sebesar 334 MW, didominasi PLTS+BESS, serta pengembangan sumber terbarukan lain seperti tenaga angin dan air.
Sri Heny menambahkan bahwa program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. “Pembangunan infrastruktur EBT membuka lapangan kerja, mendorong investasi, dan memperkuat ketahanan energi daerah,” ujarnya.
Sinergi antara PLN, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci kesuksesan pengembangan energi hijau di NTB. Dengan ekosistem yang mendukung dan kebijakan yang tepat sasaran, Lombok dan NTB digadang-gadang menjadi role model energi hijau Indonesia bagian timur.
Langkah ini membuktikan bahwa keberlanjutan bukan hanya mimpi, melainkan visi yang tengah diwujudkan secara bertahap berakar dari matahari, tumbuh bersama masyarakat, dan berbuah untuk generasi mendatang.






