Halontb.com – Suasana di Dusun Poton Bakau, Desa Jerowaru, pagi itu terasa tak biasa. Pada 26 Juni 2025, suasana hening khas pesisir berganti menjadi hiruk-pikuk kegiatan yang sarat makna. Puluhan warga dan relawan yang tergabung dalam Pokdarwis Bale Mangrove turun tangan langsung menyusuri garis pantai untuk membersihkan sampah dan menanam mangrove. Tak sekadar memperingati ulang tahun ke-23 PLN UIW NTB, mereka menanamkan harapan untuk masa depan lingkungan.
Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan nasional Zero Waste Warriors serta implementasi dari Employee Volunteering Program (EVP) PLN. Fokusnya tak hanya pada perayaan, tapi pada aksi konkret: melindungi kawasan pesisir dari dampak buruk limbah dan abrasi.
Hasilnya, sebanyak 250 kilogram sampah terkumpul terdiri dari 100 kg sampah organik dan 150 kg sampah anorganik. Sebagian besar berupa plastik, yang juga menjadi target utama dalam aksi Bottled Up. Dalam gerakan itu, 367 botol plastik dikumpulkan untuk selanjutnya diproses lebih lanjut sebagai bagian dari kampanye bebas sampah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, penanaman 50 bibit mangrove dilakukan sebagai simbol sekaligus langkah nyata menjaga keseimbangan ekosistem. Akar-akar mangrove yang kelak mencengkeram kuat tanah pesisir itu adalah pengingat bahwa aksi kecil hari ini adalah fondasi untuk perlindungan jangka panjang.
“Kami berterima kasih kepada PLN, karena lewat program TJSL-nya, kami bisa bergerak, belajar, dan berbuat untuk lingkungan kami sendiri,” ungkap Lukmanul Hakim, Ketua Pokdarwis, sembari memungut sampah dari balik akar bakau.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, memuji inisiatif masyarakat. “Sinergi antara PLN dan masyarakat Jerowaru menunjukkan bahwa kesadaran kolektif bisa mendorong perubahan besar. Kami sangat bangga,” katanya.
Lewat kegiatan ini, semangat ulang tahun PLN UIW NTB tak berhenti di ruang kantor atau seremoni seremonial. Ia hidup dan tumbuh di tanah, laut, dan jiwa masyarakat yang percaya bahwa perubahan dimulai dari langkah paling sederhana: bersih-bersih dan menanam pohon.






