Termasuk juga jika ada ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Juga pasti diungkap. Sebab, pertumbuhan yang tidak merata dan peningkatan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di suatu wilayah dapat menimbulkan ketidakpuasan di kalangan warga yang merasa tidak diakomodasi oleh kebijakan pemerintahan petahana.
Patut diwaspadai pula ketidakpuasan terhadap kepemimpinan. Sebab, kata Didu, kurangnya kepemimpinan yang efektif atau adanya persepsi bahwa petahana tidak mampu memimpin dengan baik dapat mengarah pada ketidakpercayaan terhadap kemampuan mereka untuk terus memimpin.
”Jangan lupa, dalam setiap Pilkada, selalu ada pula fenomena pendukung yang berpaling. Bisa jadi karena kekecewaan terhadap kebijakan atau kinerja petahana,” tandas Didu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
*Calon Alternatif*
Meski meyakini Zul-Rohmi jilid II akan melenggang mulus di panggung Pilgub NTB 2024, Didu tetap mendorong agar Pilgub NTB menghadirkan calon-calon alternatif.






