Ini adalah langkah awal untuk menopang tahapan krusial dan penting untuk memasuki proses komisioning sistem PLTU berikutnya, yaitu synchronization (sinkron) dengan sistem kelistrikan pulau Timor.
Untuk diketahui, pembangunan PLTU Timor-1 sudah dimulai sejak September 2019. Infrastruktur kelistrikan ini dicanangkan untuk mensuplai sistem kelistrikan Timor sebesar 100 MW, yang meliputi Kota Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Belu.
PLTU ini diusung sebagai salah satu pembangkit pembangkit utama untuk menopang beban daya pada sistem kelistrikan Pulau Timor. Keandalan sistem kelistrikan, dan ketercukupan daya energi listrik merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang iklim investasi di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diproyeksikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang dan seluruh wilayah pulau Timor, serta bertujuan untuk memperbaiki energi mix terutama menghilangkan ketergantungan dengan minyak/BBM.
Adapun keunggulan dari PLTU Timor-1 adalah penggunaan teknologi CFB (Circulating Fluidized Bed) yang merupakan teknologi ramah lingkungan, sebab Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2) yang dihasilkan dari proses pembakaran akan diserap oleh limestone pada boiler, sehingga bisa digunakan untuk menerapkan teknologi co-firing (campuran biomassa) guna mendukung implementasi Energi Baru Terbarukan nantinya.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya






